Goa ini diklaim terindah se-Asia Tenggara. Bagaimana tidak, stalaktit dan stalakmitnya tidak hanya dari batu biasa, tapi sudah ada yang menjadi batu marmer dan kristal.
idealoka.com – Sebagai daerah yang dilintasi bentang alam karst Pegunungan Sewu, Kabupaten Pacitan menyimpan keindahan alam yang khas terutama goa, lembah, pantai, ngarai, dan bukit. Pegunungan Sewu terbentang dari Gunung Kidul, Yogyakarta, hingga Pacitan dan Tulungagung, Jawa Timur. Karst adalah bentuk bentang alam khas yang terjadi akibat proses pelarutan pada suatu kawasan batuan karbonat.
Pegunungan Sewu memiliki bentang alam karst yang sangat unik berupa bentukan di atas permukaan atau eksokarst dan bentukan di bawah permukaan atau endokarst. Bentukan di atas permukaannya memunculkan kurang lebih 40 ribu bukit dan bentukan di bawah permukaannya berupa lembah, telaga, dan goa. Diperkirakan ada 119 goa yang terbentuk dari karst Pegunungan Sewu yang memiliki stalaktit dan stalakmit serta dialiri aliran sungai bawah tanah.
Salah satu yang fenomenal adalah Goa Gong di Dusun Pule, Desa Bomo, Kecamatan Punung, Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Jaraknya sekitar 37 kilometer ke barat dari pusat kota Pacitan.
Memasuki wilayah Desa Bomo, Kecamatan Punung, anda harus hati-hati karena jalan yang berkelok dan tidak terlalu lebar. Tapi jangan khawatir, semua akses jalan menuju Goa Gong sudah mulus beraspal.
Sesampai di kawasan wisata Goa Gong, anda cukup membayar tiket masuk Rp6.000. Sebelum masuk ke goa, anda disambut sejumlah warung makanan dan minuman serta gerai-gerai yang menjual souvenir atau kenang-kenangan khas Pacitan atau Goa Gong.
Beberapa pemandu wisata akan menawarkan jasanya termasuk membantu penerangan dengan senter ketika masuk ke dalam goa. Juru foto keliling juga siap mengabadikan momen selama anda berada di dalam goa. Tarif jasa yang ditawarkan para pemandu wisata freelance itu beragam sekitar Rp20-30 ribu.
Lorong pintu masuk Goa Gong tak terlalu lebar, hanya cukup 2-3 orang. Namun ketika masuk semakin ke dalam, ruangan di dalam semakin luas dan menjorok ke bawah permukaan tanah. Karena sirkulasi udara dan pasokan oksigen yang terbatas, jumlah pengunjung yang masuk ke dalam goa dibatasi. Saya beruntung waktu itu tidak ramai pengunjung karena memang bukan hari libur.
Ketinggian atau panjang stalaktit dan stalakmit Goa Gong bervariasi mulai kurang dari dua meter hingga lebih dari lima meter. Stalaktit dan stalakmit berukuran besar tampak megah ditambah dengan kualitas batuan yang berusia tua dan sudah menjadi batu marmer bahkan sudah ada yang menjadi kristal dan tembus cahaya. (*)